Rabu, 15 Agustus 2012

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Upacara Peringatan HUT KE-67 Republik Indonesia

S A M B U T A N
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-67 RI
JUM'AT 17 AGUSTUS 2012

Assalamu’alaikum wr. wb.,
Selamat pagi, dan
Salam sejahtera bagi kita semua.
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur ke hadirat Allah
Swt, Tuhan Yang Maha Esa, karena pada hari ini kita dapat memperingati
hari ulang tahun kemerdekaan ke-67 negara kita, Republik Indonesia, yang
sama-sama kita cintai dan kita banggakan. Peringatan hari ulang tahun
kemerdekaan tahun 2012 ini memiliki kesamaan suasana kebatinan
sebagaimana pada saat proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945,
yakni sama-sama berada pada bulan Ramadan. Saat itu kemerdekaan
diproklamasikan pada tanggal 9 Ramadan 1364 H.
Proklamasi kemerdekaan adalah bertemunya tekad dan perjuangan seluruh
anak bangsa saat itu dengan kehendak Allah Swt, Tuhan Yang Maha
Kuasa. Untuk itu, pada kesempatan ini saya mengajak para hadirin untuk
bersyukur sekaligus mengenang jasa para pahlawan kusuma bangsa dan
para pemimpin yang telah mendahului kita, seraya mendoakan, mudahmudahan
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kasih sayang
dan ampunan serta menempatkannya di tempat yang layak. Bagi kita
semua, mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
menganugerahkan taufik, hidayah, dan kekuatan untuk melanjutkan
perjuangan guna mewujudkan cita-cita proklamasi, yaitu negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Hadirin yang saya hormati,
Memang, setelah 67 tahun Indonesia merdeka, kita harus bersyukur karena
banyak kemajuan dan capaian yang telah kita raih di bidang politik dan
keamanan, bidang ekonomi, dan bidang kesejahteraan rakyat. Namun, kita
harus tetap sadar dan lebih meningkatkan kemauan dan kemampuan kita
karena ke depan masih banyak persoalan dan tantangan bahkan lebih
kompleks yang harus kita selesaikan. Untuk itu, dalam mewujudkan citacita
proklamasi tersebut diperlukan sikap optimisme dan upaya kuat seluruh
anak bangsa secara sistematik dan sistemik serta harus dilakukan secara
berkelanjutan.
Pada periode tahun 2010 sampai 2035 Indonesia dikaruniai potensi sumber
daya manusia berupa populasi usia produktif terbesar sepanjang sejarah
kemerdekaan Indonesia. Potensi sumber daya manusia tersebut harus
dikelola dengan baik agar berkualitas sehingga menjadi bonus demografi.
Namun sebaliknya, kalau kita tidak berhasil mengelolanya, justru hal itu
akan menjadi bencana demografi. Di sinilah peran penting dunia pendidikan
dan kebudayaan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Hal itu dipertegas bahwa koefisien korelasi pendidikan
terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) secara keseluruhan adalah
0.99. Artinya, hampir bisa dipastikan bahwa pendidikan memiliki kontribusi
terhadap peningkatan indeks kesehatan dan indeks kesejahteraan
(pendapatan per kapita). Jadi, periode 2010 sampai 2035 adalah
momentum yang harus kita jadikan sebagai periode investasi besarbesaran
di bidang sumber daya manusia. Kita tentu tidak ingin kehilangan
momentum tersebut. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, atas nama
pemerintah, saya ingin mengajak kita semua untuk terus berinvestasi dalam
pengembangan sumber daya manusia sekaligus menyampaikan
penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat atas kerja
samanya dalam membangun sumber daya manusia Indonesia.
Pendidikan memang merupakan sistem reka yasa sosial terbaik untuk
meningkatkan modal pengetahuan sebagai modal utama dalam
meningkatkan kesejahteraan, mencerdaskan bangsa, serta meningkatkan
harkat dan martabat sekaligus untuk membangun peradaban yang unggul.
Dengan perannya yang sangat penting itu, kita harus membuka akses
seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mulai dari jenjang pendidikan
anak usia dini sampai pendidikan tinggi. Segala macam hambatan terhadap
akses tersebut, mulai hambatan sosial ekonomi, budaya, atau kewilayahan,
harus dikurangi atau dihilangkan.
Alhamdulillah, beberapa kebijakan untuk mengurangi hambatan tersebut
telah dilakukan, antara lain, bantuan operasional untuk PAUD, sekolah, dan
perguruan tinggi negeri (BOP, BOS, dan BOPTN), bantuan siswa miskin,
bidik misi, pendirian sekolah atau perguruan tinggi di daerah khusus, dan
insya Allah tahun 2013 akan kita mulai pendidikan menengah universal
(PMU). PMU tersebut kita harapkan dapat mempercepat capaian angka
partisipasi kasar (APK) sekolah menengah 97 % pada tahun 2020. APK
tanpa program PMU tersebut baru akan dicapai tahun 2040.
Dengan berbagai kebijakan tersebut serta partisipasi masyarakat yang
sangat tinggi, kita yakin bahwa akses ke dunia pendidikan semakin luas.
Namun, luasnya akses tersebut harus disertai dengan peningkatan kualitas
melalui pemenuhan dan peningkatan delapan standar nasional pendidikan.
Untuk itu, saya mengajak seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah,
organisasi yang bergerak di dunia pendidikan untuk bersama-sama dan
terus-menerus meningkatkan kualitas pendidikan.
Sejalan dengan peningkatan kualitas tersebut, perkenankan saya
menyampaikan satu hal yang sangat mendesak untuk kita tanamkan dan
kita perkuat melalui dunia pendidikan dan kebudayaan kita, terutama
melalui penguatan kultur (budaya) sekolah dan kampus untuk membangun
karakter kita, yaitu (1) memperkuat tradisi akademik melalui penguatan
budaya nalar dan kejujuran; (2) menamkan nilai patriotisme dan
nasionalisme; (3) menumbuhkan sikap cinta damai, toleransi, saling
menghargai, dan menghormati; (4) menanamkan nilai-nilai demokrasi; dan
(5) membudayakan kepatuhan terhadap pranata hukum.
Dengan semakin luasnya akses dan tingginya kualitas pendidikan yang
disertai dengan penguatan budaya sekolah dan kampus sebagaimana
tersebut di atas, insya Allah kualitas sumber daya manusia Indonesia
semakin baik, semakin mampu mengelola kesempatan dan sumber daya
yang kita miliki, dalam rangka memajukan bangsa dan negara, menuju 100
tahun Indonesia merdeka tahun 2045.
Hadirin yang berbahagia,
Untuk mengakhiri sambutan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada seluruh keluarga besar Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan atas segala pengabdianya. Mudah-mudahan Allah Swt, Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada
kita semua untuk mewujudkan cita-cita proklamasi kita.
Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Negara Tercinta, Selamat Hari
Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 67. Jayalah Bangsaku
dan Jayalah Negeriku.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

JAKARTA, 17 AGUSTUS 2012
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,
MOHAMMAD NUH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar